Minggu, 24 April 2016

Hati dan Rasa


Apa kau tahu hakikat dari rasa .
Ia pandai sekali mengubah dari  yang putih menjadi pelangi.
Pun sebaliknya, mengubah yang berwarna menjadi kelabu.
Ia menyebalkan, mampu bersembunyi dan tertawa dalam kepura-puraan.
Ia adalah piawainya mengatakan "semua baik-baik saja", bahkan di saat keadaan sangat meruntuhkan.
Everything is okay,  right?
Tapi bagaimana dengan hati?
Ia tidak bisa diajak kompromi.
Berdegup-degup membuncah tanpa berhenti.
Jika ia bahagia, ia akan bahagia
Jika ia sakit, ia akan sakit
Ia adalah piawainya kepolosan, kemurnian, tak bisa hidup dalam kepura-puraan.
Duhai dikau, yang berada diantara hati dan rasa
Bisakah kau hadir dan berlaku adil?
Selaraskan mereka, agar tak ada  salah satu yang terluka.
Jika kau datang hanya untuk pergi, jangan sekali--kali kau menyapa mereka
Mereka sungguh rapuh,
Sekali kau menyapa, akan segera terekam dalam memori mereka
Jangan pernah datang hanya untuk pergi
Jangan pernah mengetuk hanya untuk pamit undur diri
Jangan pernah memberi senyum jika hanya ingin memberi tangis
jangan pernah memberi rasa, jika tak ingin menyertakan hati
Duhai dikau, penyatu hati dan rasa
Rekatkan mereka dalam bahagia, agar tak ada lagi rasa kecewa