Terkadang ada sesuatu yang kau inginkan, tapi
mungkin bukan yang kau butuhkan menurutNya.
Ada sesuatu yang menurutmu baik, tapi mungkin
bukan yang terbaik menurutNya.
Ada sesuatu yang selalu kau kejar, tapi mungkin
bukan untuk kau miliki menurutNya.
Hingga akhirnya ia hanya melebur menjadi buih
yang tak kunjung terucap dan menghilang dalam sunyi.
Tak ada yang tahu, hanya kau dan Dia.
Mungkin salah satunya adalah kita.
Aku menginginkanmu, tapi kamu mungkin bukan
seseorang yang Dia persiapkan untukku.
Aku selalu melihatmu, tapi Dia mungkin hanya
ingin mempertemukan kita, bukan menyatukan.
Karena sejatinya, keberadaan perasaan ini adalah
misteri yang mungkin takkan terpecahkan oleh kita, meskipun kita bersisian.
Hingga akhirnya perasaan ini cukup berhenti di
dalam hati saja.
Hanya berhenti dalam nadi yang berdesir dan
jantung yang berdetak cepat.
Tak kunjung terucap, tak berujung menjadi kisah.
dan mungkin kamu tak akan pernah tahu, apa
sesungguhnya yang terketuk dalam gagu pertemuan kita.
Kini aku sedang membersihkan buih-buih kenangan
yang selama ini aku coba bekukan, agar ia tak melebur.
Tapi tetap saja, pada akhirnya buih-buih itu
melebur lirih.
dan lebih perihnya, nyatanya buih-buih itu akan
berakhir di ujung muara, bukan di hatimu.
Apa aku harus mengucapkan ini?
Selamat tinggal. Kamu.