Sabtu, 17 Desember 2016

Saling Mencari



Angin pagi masih sama, tapi hati kita tidak.
Kitalah dua manusia yang mulai lelah diburu,
mulai lelah diburu waktu.
Ketika pagi masih menjadi sesuatu yang sama bagi orang lain,
bagiku pagi menjadi sesuatu yang istimewa.
Karena embunnya menitikkan segarnya pertemuan kita.
Melahirkan percakapan hangat, dan membenihkan senyuman diantara kita.
Kitalah dua manusia yang mulai lelah berkelana.
Aku mencari dia, kamu mencari dia yang lain.
Kita sama-sama mencari.
Tapi sekali lagi, semestalah yang berbicara.
Dan adalah Dia yang menggerakkan takdir kita.
Apakah kau percaya?
Barangkali ketika kita sedang sibuk mencari,
kita melewatkan sesuatu yang istimewa tanpa sengaja.
Ya, barangkali kita lupa bahwa yang kita cari ada disini, sangat dekat disini.
Yaitu aku dan kamu.
Hanya saja kita mengelakkan takdir,
dan memanipulasi seolah-olah tak ada yang saling mencari diantara kita.
Hingga pertemuan hanya sebuah rutinitas,
dan percakapan hanya sebatas pelengkap pagi.
Ya, kitalah dua manusia itu,
yang sibuk mencari tapi lupa memaknai