Senin, 14 November 2011

Mawar Permata di Pangkuan Bunda




Kelamnya langit menaungi bumi sore itu. Terlintas beberapa kali kilat menyambar yang terkadang disertai petir menggelegar seperti hendak memecah langit. Selang beberapa waktu hujan mulai berjatuhan dan membasahi tanah tandus di depanku. Sesekali angin meniup gubuk kecil tak berpenghuni tempatku berteduh saat ini.