Satu lagi ilustrasi gambar yang maknanya dalem banget, :)
Yaa, Love is too vulnerable..
Makanya jangan sembarang kasi hati ke orang lain. ^^V
Sumber gambar : https://www.facebook.com/ArchiDesiign/posts/620933328061926
Karena sebuah tulisan mengungkapkan ribuan makna yang tak terucap dalam lisan.
Sabtu, 17 Januari 2015
Sabtu, 10 Januari 2015
Saat Hujan
Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak
Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
Pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari
Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu
Dan, menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya
Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang-orang terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang-orang bersabarlah yang akan menerima hadiah indah
Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
_Tere Liye_
Sumber : Buku "Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta" karya Tere Liye
Rabu, 07 Januari 2015
Repost : Tiga Kebiasaan yang Harus Dihindari dalam Mengatur Keuangan
KEBIASAAN buruk mengelola uang sering kali tidak kita rasakan. Kita hanya membeli ini itu dan menyepelekan planning atau perencanaan. Apa akibatnya? Tentu saja tujuan keuangan jangka menengah dan panjang kita susah dipenuhi.
Mengelola uang dapat dikatakan sebagai sebuah kebiasaan. Jangan
biarkan kebiasaan buruk kita dapat merusak kondisi kesehatan keuangan
kita. Oleh sebab itu kenali kebiasaan buruk mengelola uang agar kita
dapat memenuhi tujuan keuangan jangka menengah dan panjang kita.
Tidak Sadar Uang Kita Habis Kemana
Percaya atau tidak seringkali kita kita sadar ambil uang di tabungan, kemudian tidak sadar tiba-tiba uang kita hilang kemana (alias di belanjakan entah kemana)? Atau kita sadar barusan gajian kemudian tidak tahu tiba-tiba tabungan melesat menurun. Pergi kemanakah uang kita? Pernakah Anda menyadari hal itu? Hal tersebut karena kita tidak terbiasa mencatat pengeluaran kita, sehingga kita tidak tahu kemana uang kita pergi.
Percaya atau tidak seringkali kita kita sadar ambil uang di tabungan, kemudian tidak sadar tiba-tiba uang kita hilang kemana (alias di belanjakan entah kemana)? Atau kita sadar barusan gajian kemudian tidak tahu tiba-tiba tabungan melesat menurun. Pergi kemanakah uang kita? Pernakah Anda menyadari hal itu? Hal tersebut karena kita tidak terbiasa mencatat pengeluaran kita, sehingga kita tidak tahu kemana uang kita pergi.
Oleh sebab itu solusi yang paling sederhana untuk memperbaiki
kebiasaan buruk mengelola uang adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran
kita sehari-hari. Mencatat pengeluaran harian memang cukup sulit untuk
mengumpulkan niatnya, menyebalkan, menganggu, menimbulkan rasa tidak
nyaman dalam waktu singkat, tetapi sangat membantu untuk jangka menengah
dan panjang. Salah satu keuntungan mencatat pengeluaran harian adalah
kita dapat tahu pola pengeluaran kita dalam periode tertentu misalnya
pola pengeluaran bulanan.
Tidak Memiliki Dana Darurat
Tidak punya dana daruratdalah hal yang sangat bahaya. Kenapa? Seperti ada peribahasa sedia payung sebelum hujan. Nah dana darurat adalah payung yang kita gunakan apabila ada hujan atau masalah di keuangan kita. Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah dengan cara mulai mempersiapkan dan menabung dana darurat.
Tidak punya dana daruratdalah hal yang sangat bahaya. Kenapa? Seperti ada peribahasa sedia payung sebelum hujan. Nah dana darurat adalah payung yang kita gunakan apabila ada hujan atau masalah di keuangan kita. Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah dengan cara mulai mempersiapkan dan menabung dana darurat.
Membeli Hal-Hal yang Nanggung
Nah hal satu ini biasanya membuat bingung. Pernah tidak kita mengalami kita beli sesuatu kemudian merk A yang harganya lebih murah daripada merk B? Beda 1 minggu barang itu rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Akhirnya kita membeli lagi barang yang sama lagi dengan merk lain.
Nah hal satu ini biasanya membuat bingung. Pernah tidak kita mengalami kita beli sesuatu kemudian merk A yang harganya lebih murah daripada merk B? Beda 1 minggu barang itu rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Akhirnya kita membeli lagi barang yang sama lagi dengan merk lain.
Pernakah kita mengalami situasi seperti beli nanggung? Atau
nanggung-nanggung lainnya? (baca: nanggung diskon, nanggung lagi sama
temen, nanggung pas ada di tokonya dan nanggung-nanggung lainnya).
Solusi untuk memperbaiki kebiasaan buruk mengelola uang adalah beli
sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. Mahal kalau kita butuh, tidak
masalah. Murah, kalau kita tidak butuh bisa jadi masalah. [finansialku]
Sumber : https://www.islampos.com/hindari-tiga-kebiasaan-buruk-ini-dalam-mengatur-keuangan-89672
Jangan Berharap pada yang Lain
"Jangan berharap pada manusia karena bayang-bayangnya sendiri akan menghilang saat kegelapan" (Ibn Taimiyah)
Terkadang harapan selalu tumbuh dengan subur terhadap apa dan siapapun yang hadir dalam kehidupan.
Hingga harapan itu membuatmu terlena dan kau mulai lupa menggunakan kakimu sendiri untuk berdiri
dan saat ia tiba-tiba menghilang, kau akan kehilangan arah dan tak tahu harus berbuat apa, lalu jatuh hingga menyalahkan keadaan.
Segala di sekitarmu, hanya seperti bayangan yang hadirnya terasa ada tapi tak mampu kau jadikan pegangan saat kau jatuh, atau saat kau butuh tempat bersandar.
Ia hanya dapat terasa hadir, terasa bersamamu, tapi tak benar-benar bersamamu.
Hingga saat nya kau sadar bahwa kau benar-benar harus berjalan sendiri dengan kakimu
Kau harus benar-benar melihat sendiri dengan matamu
Kau harus benar-benar mendengar sendiri dengan telingamu
Dan kau harus benar-benar mampu berdiri sendiri saat pegangan di sekitarmu tak benar-benar ada
Ya, kau harus benar-benar bisa saat hidup menuntutmu untuk membiasakan segala sesuatu seorang diri, saat waktu membawa langkahmu untuk mendiri dengan pijakan kakimu sendiri.
Itu tujuanmu, maka kau yang harus berlari sendiri untuk mencapainya
itu impianmu, maka kau yang harus terbang sendiri untuk menggapainya
karena sungguh, berharap akan pegangan dalam suatu kehampaan yang tak benar-benar ada itu hanya memberikan rasa sakit saat kau kecewa, hingga keadaan menjadi satu-satunya alasan ampun untuk disalahkan.
Maka berdirilah, ini duniamu, berlarilah, berlarilah sekuat-kuatnya. Saat kau tak memikirkan pengharapan itu kau hanya akan merasa bebas seorang diri, berlari seperti angin, tanpa beban akan ketergantungan pada yang lain.
Jika kau terjatuh, biarkan terjatuh, karena tempatmu terjatuh adalah lantai tempatmu bersujud.
Jika kau lelah, biarkan lelah, karena kelelahan itu yang akan mengantarmu menuju Allah sebagai tempatmu bersandar
“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah : 8)
(QS. Al-Insyirah : 8)
Langganan:
Postingan (Atom)