"Jangan berharap pada manusia karena bayang-bayangnya sendiri akan menghilang saat kegelapan" (Ibn Taimiyah)
Terkadang harapan selalu tumbuh dengan subur terhadap apa dan siapapun yang hadir dalam kehidupan.
Hingga harapan itu membuatmu terlena dan kau mulai lupa menggunakan kakimu sendiri untuk berdiri
dan saat ia tiba-tiba menghilang, kau akan kehilangan arah dan tak tahu harus berbuat apa, lalu jatuh hingga menyalahkan keadaan.
Segala di sekitarmu, hanya seperti bayangan yang hadirnya terasa ada tapi tak mampu kau jadikan pegangan saat kau jatuh, atau saat kau butuh tempat bersandar.
Ia hanya dapat terasa hadir, terasa bersamamu, tapi tak benar-benar bersamamu.
Hingga saat nya kau sadar bahwa kau benar-benar harus berjalan sendiri dengan kakimu
Kau harus benar-benar melihat sendiri dengan matamu
Kau harus benar-benar mendengar sendiri dengan telingamu
Dan kau harus benar-benar mampu berdiri sendiri saat pegangan di sekitarmu tak benar-benar ada
Ya, kau harus benar-benar bisa saat hidup menuntutmu untuk membiasakan segala sesuatu seorang diri, saat waktu membawa langkahmu untuk mendiri dengan pijakan kakimu sendiri.
Itu tujuanmu, maka kau yang harus berlari sendiri untuk mencapainya
itu impianmu, maka kau yang harus terbang sendiri untuk menggapainya
karena sungguh, berharap akan pegangan dalam suatu kehampaan yang tak benar-benar ada itu hanya memberikan rasa sakit saat kau kecewa, hingga keadaan menjadi satu-satunya alasan ampun untuk disalahkan.
Maka berdirilah, ini duniamu, berlarilah, berlarilah sekuat-kuatnya. Saat kau tak memikirkan pengharapan itu kau hanya akan merasa bebas seorang diri, berlari seperti angin, tanpa beban akan ketergantungan pada yang lain.
Jika kau terjatuh, biarkan terjatuh, karena tempatmu terjatuh adalah lantai tempatmu bersujud.
Jika kau lelah, biarkan lelah, karena kelelahan itu yang akan mengantarmu menuju Allah sebagai tempatmu bersandar
“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah : 8)
(QS. Al-Insyirah : 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar