Minggu, 06 Maret 2022

Lorong Waktu

 

" Terkadang kita perlu sesekali berpetualang memasuki lorong waktu, mengunjungi diri kita di masa lalu, sebagai pembanding diri kita di masa kini. "

Hari ini tiba-tiba aku merindukan diriku yang dulu. Diriku yang entah mengapa kurasa sudah sangat jauh berbeda dengan diriku yang sekarang. Entahlah apakah berubah menjadi lebih baik atau tidak. Kubuka ulang semua foto di album lamaku yang tersimpan rapi di hardisk. Pikiranku langsung mengangkasa jauh kembali ke masa silam. Melayang memasuki lorong waktu, mengintip kembali kenangan masa lalu. Kembali ke masa kuliah saat aku masih aktif-aktifnya mengikuti berbagai kegiatan organisasi, mengikat ukhuwah dengan ukhti-ukhti sholehah melalui berbagai kegiatan keagamaan, jalan-jalan kemanapun tanpa perlu berpikir kekurangan teman, waktu yang suupeer sibuk dengan berbagai aktivtas, melelahkan namun menyenangkan. Aku rindu, rindu itu, rindu semua hal yang dimana sekarang semuanya menjadi suatu hal langka untuk didapatkan. 

Aku mengangkasa kembali ke masa silam selanjutnya, masa-masa SMA. Masa dimana aku bebas bermain dengan adik-adikku, masa tanpa perlu bingung mau kemana karena tak terbatas oleh waktu. Masa dimana setiap bangun pagi, pemandangan yang kulihat adalah orangtuaku yang sibuk bersiap pergi ke kantor, dengan aku dan adik-adikku yang berlomba-lomba untuk gantian mandi, lalu kejar-kejaran dengan waktu agar tidak terlambat sekolah. Lalu malamnya nonton tv bersama di ruang tengah. Masa dimana momen makan diluar rumah begitu sangat ditunggu-tunggu. Aku rindu, rindu itu, rindu semua hal yang sekarang menjadi waktu yang langka untuk didapatkan. Waktu yang sekarang berkebalikan, momen makan diluar menjadi hal yang membosankan, dan momen makan dirumah menjadi hal yang begitu ditunggu-tunggu.

Hari ini, waktu ini, semua tak lagi sama. Kehidupanku yang penuh dengan semrawut pekerjaan, jalan yang katanya healing namun nyatanya hanya sebagai tempat berlari dari kesepian, yang ketika kembali perasaan kosong itu hadir kembali. Kehidupan yang penuh dengan rasa was-was dan kekhawatiran akan masa depan. Kehidupan yang tak bisa kudapat tolak ukur keberhasilannya, yang tak tahu harus sampai mana titik berjuang yang pas untuk mendapatkan target yang diinginkan. Kehidupan yang bahkan untuk mencari apa itu kebahagiaan terasa berat sekali. Kehidupan yang penuh tekanan di sana sini. 

Semakin dewasa aku semakin tak tahu apa yang kuinginkan, tak tahu apa yang ingin kucapai, tak tahu apa yang menjadi sumber kebahagiaanku, tak tahu apa yang sebenarnya kutuju. Aku tak tahu. Semua jalan terasa membingungkan, terasa samar-samar, dan tak ada satupun yang memiliki arah yang jelas untuk kutuju.

Sejenak aku berpikir, apa aku yang salah melangkah. Apa aku yang tak paham diriku sendiri. Aku yang membuat diriku sendiri terombang-ambing dalam kubangan dunia yang terlihat indah namun nyatanya menyesatkan. Aku yang bahkan tak tahu lagi mana rumah yang benar-benar rumah yang nyaman untuk kutempati. Aku yang tak tahu harus melangkah kemana, dan tak tahu harus bercerita ke siapa. 

Aku, semua akar dari segala masalah adalah aku. Aku yang kehilangan arah, lantas tak bisa kembali pulang seperti sedia kala. Aku yang masih saja mencari-cari tujuan padahal mutlak tujuan utama kita sebagai manusia adalah Dia Sang Pemilik Segalanya. Aku yang bertanya-tanya tentang perihal kebahagiaan, padahal aku sendiri tak paham kebahagiaan yang diberikan olehNya adalah hanya dengan bersyukur. Aku yang masih bertanya-tanya tentang masa depan padahal begitu jelas penerimaan paling ikhlas adalah dengan berserah kepada-Nya. 

Segala hal baik tertutupi hanya karena hati ini yang menutup sendiri segala hal baik itu. Aku ingin kembali pulang, menemukan diriku yang dulu untuk bercermin, lalu membawa kembali memori-memori indah sebagai bekalku untuk menghadapi dunia dengan lebih kuat. Bahwa tak ada yang benar-benar berbeda. Aku adalah aku yang dulu, dengan tanggung jawab yang lebih besar atas diriku seiiring dengan bertambahnya tangga menuju kedewasaan. 

Halo, aku di masa lalu! Terima kasih telah menemaniku berpetualang dalam lorong waktu untuk membawa kembali semangatku. Bantu aku di masa depan untuk lebih kuat ya. Mari kita bersatu, dengan membawa kenangan baik di masa lalu untuk menciptakan kenangan-kenangan baik di masa depan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar