Sabtu, 19 Juli 2014

Sweet memory in July ~



#Latepost sebenarnya.. mengingat tanggal 12 juli udah lewat *eh
Tapi kesan akan selalu ada bahkan hari telah berganti sekian lamanya.. :D

Sebelumnya, kuucapkan syukur alhamdulillah hingga saat ini, detik ini Allah senantiasa selalu memberikan nikmat hidup yang luar biasa hebatnya. Maka kado terbesar apalagi yang kuharapkan, karena sudah terlalu besar kado yang Allah berikan kepadaku selama 21 tahun ini. Jika ada kado-kado kecil di dalamnya, itu adalah bonus plus-plus  yang semakin melengkapi indahnya hidup ini :)

Jumat, 18 Juli 2014

Dimana kuncinya?



Tangan kaku, mulut terkatup gagu, bahkan hati membisu
dimana kuncinya?
kunci yang mengatup semua pintu-pintu yang mengalirkan eksplorasi kata-kata

Jika angin saja dahulu bisa menuaikan pena dalam desirnya
Jika hujan saja mampu torehkan kata dalam gemericiknya
Mengapa jemari yang tak tergelitik untuk distribusikan rangkaiannya?
dimana kuncinya?
kunci yang membungkam semua bahasa yang menafsirkan ribuan makna

Aku amnesia, dalam ribuan puing-puing kata yang berserakan di lautan mimpi
terobang-ambing terhempas ombak yang menenggelamkannya hingga ke dasar logika,
dan menjadikannya fosil tak bertuan di sekat pikiranku
dimana kuncinya?
kunci yang mengunci rapat sekat-sekat itu, dan melumpuhkan segala ingatanku

Bahkan senja yang merona
Fajar yang menyingsing indah
Mentari yang bersinar cerah
Tak lagi mampu tertangkap dalam sorot maya, hanya sebatas bingkai pembungkus hari
yang datang dan pergi tanpa membawa sepetik cerita
maka, dimana kuncinya?
kunci yang meminimalisnya menjadi sebatas pajangan etalase hidup
tanpa teraih dalam sebuah simfoni kehidupan

Dimana kuncinya?
Maka aku berlari, lupa atau sengaja melupakan
Segala flashback, metafora maupun prosa yang terngiang-ngiang di kepala
pecah melebur menjadi kepingan mimpi yang berorbit di pusat pikiranku
aku menemukannya, ya aku menemukannya
Hanya saja tak dapat kujangkau, bahkan hingga kuberlari dalam ribuan senti kehidupan
melambaikan tangan ke segala penjuru, takkan mampu ku menggenggamnya dalam indraku
Tapi kutersadar, bahkan berapa kali pun aku lupa atau sengaja melupakan
Ia masih tetap ada ditempat yang sama, hanya saja kabut-kabut ketakpedulian menutup tebal ia dalam selimut kebisuan
Dimana kuncinya?
Ia disini, di balik tirai terlembut yang pernah ada
"hati"
Maka seberapapun kau berkehendak, ribuan bahkan jutaan kata yang tersebar dipenjuru otak
Jika hati tak terpacu didalamnya, maka ia takkan keluarkan kunci untuk membukanya bahkan hanya dalam sebaris sajak.


Repost : Pertemuan


Kita mungkin tidak bersatu.

Tidak semua pertemuan itu menyatukan. Seperti pertemuan kita setiap hari pada orang yang berlalu-lalang. Hanya sekedar lewat, sedikit tegur sapa. Ku kira kita pun seperti itu.

Mungkin lebih sedikit. Karena kamu sempat berhenti dan menegurku yang seorang diri. Bertanya sedang apa dan apa kabar. Aku merasa terusik, tapi aku tidak masalah. Sebab kamu yang mengusik.

Tidak semua pertemuan itu menyatukan. Seperti bergantinya siang dan malam. Seperti pasang surutnya air laut. Hanya perasaanku saja aku ingin bersatu. Selamanya bertemu. Tidak mungkin, kan? Tidak pernah ada yang benar-benar tinggal tetap.

Sampai pada satu waktu aku menyadari. Kita memang hanya bertemu. Untuk sekedar tahu, bahwa di dunia ini kita tidak benar-benar seorang diri.

Repost from http://kurniawangunadi.tumblr.com/

Rabu, 16 Juli 2014

#Kata Penyemangat!

Tiada kata yang lebih menenangkan selain sebuah doa yang terselip di setiap kata yang terucap di akhir percakapan..
"Semoga sukses nak, mama selalu mendoakanmu di sini"
Maka atas segala doa yang terucap, tak ada lagi alasan untuk tidak berusaha mewujudkannya di sini. Semangat anis! :)

 

Jumat, 04 Juli 2014

Gadis di Balik Cermin


Mata terpaku, bertemu di titik pencahayaan, menatap tajam
Gadis di balik cermin, ia meringis setengah tertawa
entah ekspresi bahagia atau derita
ia hanya berbicara pada ruang maya

lihatlah kau sekarang, 
kini kau adalah batu berlian, bercahaya dalam keramaian
masih ingatkah kau tentang cerita batu kerikil?
yang tak terjamah namun memberi arti?
si gadis mulai bercerita, bercerita dalam pandangan mata

ya, batu kerikil yang tak terjamah di pinggir jalan
ia tak terabaikan, namun adanya mampu jadikan pengingat
saat deru langkah berjalan, terburu dalam kesibukan
ia beri sedikit pelajaran, renungan di bawah keramaian
tersungkur dalam perjalanan, ia tak bermaksud untuk sakiti badan
hanya ingatkan, tanah tepat bersujud masih selalu ada saat kau jatuh, tapi kenapa kau lupakan?

ia mampu menjadi teman, saat gundah datang menerpa
hanya sekedar teman penghalau resah
ia temani walau hanya duduk bersandar, menjadi permainan si lima jari
tak masalah baginya, ia hanya tersenyum
walau tak berbagi cerita, namun hadirnya mampu temani kesendirian dan hapuskan kebosanan

si gadis meringis, namun tatapannya nanar
bahagiakah kau sekarang?
kini hadirmu terlihat, tak mengapa tak ada lagi cerita kerikil yang tak terjamah
seharusnya manfaat yang kau beri jauh lebih besar dari si kerikil
bukankah orang akan melakukan apa saja demi si batu berlian?
cara sang kerikil yang menyakitkan, karena ia tak terlihat hingga ia hadirkan cara lain agar orang-orang berpaling.
maka kini kau bersinar, serulah kebaikan dengan kemilaumu yang menyenangkan.

si gadis tersenyum, nanarnya meluruh dalam tatapan menghangatkan
sekarang kau tak lagi sendiri
bukankah batu berlian adalah teman yang menyenangkan?
siapa yang tak bahagia jika ada bersamanya?
maka buatlah manfaat akan hadirmu diantaranya
jika hadirnya kerikil hanya mampu tepiskan kegundahan dan kesendirian
maka buatlah hadirmu lebih dari itu, hadirkan kebahagiaan, tebar sejuta manfaat

Dia, si gadis dalam cermin, tersenyum lepas
layaknya terlepas dari kungkungan belenggu yang menggelisahkan jiwanya
maka matanya sekali lagi berbicara
biarkan aku tetap disini, memotret tiap kisahmu saat berpapasan denganku
maka saat kau datang dengan segala gelayut pikiran
lihatlah, aku, kau yang terpotret di dalam tiap waktumu.
maka akan kuhadirkan kisah yang akan kembali membawa semangat untukmu

karena aku adalah kau, aku adalah sisimu yang kau kunci dibalik cermin
bercerminlah pada dirimu, dan kembalilah memulai kisah, perbaiki diri dengan segala kesungguhan hati.
ya, karena aku adalah kau.