Sabtu, 26 Oktober 2013

MASTERPIECE (Make A Special Training Educatif for Pioneer Islam Religius and Creative)


Sabtu, 26 Oktober.
Hari ini awalnya berasa berat sekali untuk dijalani. Betapa tidak, hari ini 2 agenda penting dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. H-14. Aku ingat hari itu aku mendapat sebuah jarkom
oleh koor seksi humas Media Kampus untuk menyebarluaskan publikasi suatu event besar yaitu Liliefors (Klinik Penulisan, Desain grafis dan Fotografi) yang akan diadakan di STIS. Dengan semangatnya aku menyebarluaskan kesana-sini, karena event ini adalah event besar yang menghadirkan penulis terkenal yaitu Tere Liye. Tentu saja kalo masalah kepenulisan aku sangat senang sekali. Hanya saja tiba-tiba beberapa jam kemudian muncul jarkom (lagi) dengan agenda yang berbeda. Ya, kali ini jarkoman tentang acara Masterpiece, acara khusus angkatan 55 STIS. Dan aku kaget ketika membaca tanggal pelaksanaannya, SAMA dengan tanggal pelaksanaan kegiatan Liliefors. 26 Oktober 2013. Aku berharap salah satu dari acara tersebut dipindah tanggalnya. Tapi itu hanya khayalan dibalik khayalan. Acaranya tetap dilaksanakan hari itu juga. Ya memang harus mengambil konsekuensi untuk memilih salah satu. Tapi jujur bagiku sungguh sangat berat memutuskan untuk mengikuti acara yang mana mengingat di dua tempat tersebut aku sama-sama berkontribusi sebagai panitia. Hingga H-5, akhirnya dengan segala pemikiran dan pertimbangan, aku putuskan untuk mengikuti kegiatan Masterpiece mengingat disini aku tak hanya bertindak sebagai panitia tapi juga menjadi salah satu Mur***i. Penulisan memang penting, tapi mungkin dakwah jauh lebih penting. Sejujurnya berat meninggalkan liliefors, terlebih lagi sungguh tidak enak dengan anggota MK lain mengingat sangat kecilnya kontribusiku dalam pelaksanaan kegiatan ini, maaf beribu maaf untuk anggota MK, untuk panitia liliefors. Aku cuma bisa mendoakan agar acaranya sukses dan pesertanya ramai. 

Yah, terkadang dalam mengambil suatu keputusan dalam memilih, akan ada sesuatu yang dikorbankan, dan kita harus siap dengan semua konsekuensinya. Mungkin belum sekarang kesempatanku menghadiri liliefors ini, mungkin di lain waktu. Semoga saja ada event ini lagi.

Yah, sekarang ke topik inti. Masterpiece. Seperti yang tertera di judul, Masterpiece, singkatan dari "Make A Special Training Educatif for Pioneer Islam Religius and Creative". Merupakan suatu agenda Rohis STIS spesial untuk adek-adek angkatan 55. Kalo waktu aku tingkat 1 dulu namanya SM#SH, lupa apa kepanjangannya, kemudian angkatan 54 kemarin namanya TRANSFORMERS, namanya memang beda-beda tapi intinya kegiatannya sama, nah ga tau nih apalagi namanya untuk tahun depan. Hehe.
Di Masterpiece ini kegiatannya berupa kajian, training motivasi, games, dan acara pokoknya, "Pembagian kelompok Mentoring". Ga tau mentoring? wah kebangetan nih, mbah google aja tau. *eh. Nah disini aku mendapat tugas sebagai seksi konsumsi. Untuk kegiatan ini konsumsinya masak sendiri. Bisa dibayangkan masak untuk dua ratusan lebih porsi, uuuh sungguh menguras tenaga. Masaknya dimulai dari malam sebelumnya, kira-kira habis magrib, dan berakhir sekitar pukul setengah 12an malam dan itu baru masak telur baladonya. Habis itu lanjut subuhnya sekitar pukul 04.00 untuk masak sayurnya. Aku yang udah tepar di malamnya, jadi telat bantu saat subuh-subuh, yah, baru bisa bantu sekitar jam 6an.
Sekitar pukul 07.00 aku berangkat ke Sevel tempat adek-adek 55 yang akhwat berkumpul sebelum berangkat ke lokasi tujuan. Adapun lokasi tujuannya di Masjid Az-Zahra, di kompleks gudang peluru. Sampai di sevel langsung disuruh capcus ke TKP bawa adek-adeknya naik angkot 44. Sebelumnya aku dikasi peta menuju TKP, nih petanya..


Awalnya ga tau tempatnya sih, walaupun bawa peta tetap aja takut nyasar, soalnya belum pernah ke daerah sini sih, tapi modal nekat aja, langsung bilang ke abang sopirnya dari awal, berenti di komples gudang peluru, kalo nyasar malu juga kan ya sama adek-adeknya. muihihi.. Sampai di komplek gudang peluru untungnya ada rombongan lain di depan, jadi yah tinggal ngikutin aja dari belakang, sampai deh tanpa nyasar, ahhaha. Ada tuh rombongan lain yang nyasar sampai ke kuningan, untung abang sopir angkotnya baik, jadi dianterin balik ke kompleks gudang peluru. 
Oke, singkat cerita, udah sampai di Az-Zahra. Nah, tiap kelompok diberikan suatu identitas berupa aneka bentuk gambar dari kertas asturo yang nantinya ditempel di baju atau jilbab sebagai identitas kelompok. Kelompok yang kupegang dapat gambar "segitiga warna pink", padahal pengennya dapet gambar bunga sih, tapi yaudahlah gapapa, yang penting warna pink. wkwk.. Dan senangnya lagi adek-adek mentorku dateng semua alias lengkap 10 orang. Keren. Siapa dulu kakak mentornya. *ups. haha..
Tiba-tiba jadi ingat 2 tahun lalu. Kalo dulu diadakannya di utan kayu, lupa nama masjidnya apa. Dulu identitas kelompokku yaitu sepatu kuning, tapi miris yang datang cuma 4 orang, aku, uni (tetri), tudzla, dan uus. Sekarang udah berlalu 2 tahun aja, udah ganti kelompok mentoring,meski begitu kelompok pertama kami, akan tetap mendapat tempat spesial di hati.. *tsaah
Oke back to topic, acara masterpiece dibuka pukul 08.30. Alhamdulillah on time. ^^
Karena aku seksi konsumsi, jadi di sana aku kebanyakan juga bantu ngurus konsumsi, jadi banyak keluar-keluar ruangan, jadi juga tidak terlalu mengikuti jalannya acara secara utuh. Pokoknya selepas Zuhur, barulah kumpul sama kelompok mentoring masing-masing, karena adek-adek mentorku udah pada kukenal semua jadi santai ngomongnya. tadi agenda nya baru perkenalan sesama anggota. Ada maryam, fitri, dhenok, maria, rere, liput, emy, nita, fenanda dan tenri. Wiih, adek-adekku ini semangat-semangat banget, ribut juga iya, pokoknya rame, semoga mentoring setahun ke depan berjalan sukses dan menyenangkan. aamiin.^^
Terus kami makan bareng perkelompok mentoring. Makannya barengan, 1 nampan rame-rame. Kalo biasanya sepiring berdua, ini sepiring bersebelas, hehe, eh senampan deng, soalnya kan pake nampan. hihi.. Habis makan, kami sharing-sharing, dan seperti biasa topik sharing yang sangat diminati, masalah "kuliah dan dosen". Wuuh, aku diserbu pertanyaan terkait dosen ini itu. Gimana penilaiannya, karakternya dan macam-macamlah. Ya udah aku sekalian sharing pengalamanku selama 2 tahun kuliah di STIS, intinya mereka dikasi motivasi aja sih, ya walaupun dosen memang menentukan, setidaknya di awal mereka harus optimis dulu, dan berusaha ekstra semaksimal mungkin. Dan hingga jam sharing habis, kami hanya mngebahas masalah dosen, Oke gapapa, permulaan jadi isinya yang santai-santai dulu. Semoga kesan di awal pertama mentoring ini membawa semangat bagi mereka untuk tetap istiqomah mentoring hingga akhir. :)
Di akhir acara, ada foto-foto sama kelompok mentoring. Sayangnya saat itu dua personil kelompok sudah izin pulang yaitu nita dan emy, jadinya fotonya dengan 8 personil aja. Tapi aku sangat mengapresiasi mereka, setidaknya di awal mereka sudah semangat, seneng juga sih jadi salah satu kelompok yang anggotanya lengkap. karena banyak kelompok yang anggotanya ga lengkap, bahkan ada yang cuma 2. Lagi-lagi aku berharap semoga semangat mereka di awal ini terus di bawa hingga di mentoring-mentoring selanjutnya.. :D

well, inilah awal kisahku dalam mengikuti "Multi Level Dakwah". Ketika kita mengajar satu kebaikan ke orang lain, dan ketika orang lain tersebut menggunakan kebaikan tersebut, maka pahalanya juga ikut mengalir ke kita, ketika orang lain tersebut mengajarkan kebaikan itu lagi ke orang lain maka pahalanya juga ngalir ke kita, dan seterusnya. Awalnya kemarin sempat berat nerima tawaran ini, mengingat ilmu agamaku juga ga sedalam kakak-kakak tingkat lain. Tapi Bismillah, mantapkan hati, semoga bisa, aamiin. 
Finally, selamat datang mentee-mentee ku, selamat datang amanah baru. Semoga Allah meridhoi tiap langkah kita. Aamiin.. :) Hamasah!! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar