Karena sebuah tulisan mengungkapkan ribuan makna yang tak terucap dalam lisan.
Sabtu, 22 Februari 2014
Repost : Jika lelah dalam dakwah, 'istirahatlah', istighfarlah
Jika dakwah kita selama ini sering diselingi dengan keluh kesah, Istighfarlah...
Jika orientasi kerja kita masih keliru, sehingga hanya lelah yang mampu kita tumpu, Istirahatlah...
Jika ternyata kita termasuk aktivis dakwah yang beramal seadanya, mengada-ada, atau ada-ada saja, Istighfarlah...
Saudaraku, semoga hati kita bergetar karena-Nya,
Semoga dengan istighfar dapat membuka hati kita, yang selama ini membeku, tertutup oleh kelelahan dan kelemahan.
Lelah karena lupa padaNya
Lemah karena tidak menyertakanNya pada setiap amal kita
Jika lelah, tidak ada salahnya kita beristirahat, saudaraku..
Meski sejenak, istirahatlah...
Karena dengan istirahat, kita tahu bagian mana yang lelah, bagian mana yang salah..
Dengan beristirahat, kita dapat mengumpulkan tenaga untuk berlari kembali..
Istirahatlah, saudaraku...
Sejenak saja, sisakan waktu untuk tubuhmu tenang.
Sementara biarkan otakmu mereview apa saja yang telah kita lakukan selama ini.
Dan tanyakan mengapa kita melakukan semua itu?
Apa yang membuat kita bertahan hingga sejauh ini?
Dan biarkan jiwamu menyelami makna dari setiap jengkal perjuangan yang telah kita lakukan.
Adakah yang terlupa, saudaraku?
Tentang nikmat yang lupa untuk kita syukuri..
Tentang amal kecil yang belum kita jalani...
Ataukah ada yang terlewat?
Tentang dosa-dosa kecil yang kita remehkan...
Tentang kelemahan yang tak kunjung dikuatkan...
Sehingga pondasi dakwah kita keropos, tergerus oleh waktu dan nafsu
Sehingga amanah tak ubahnya tongkat estafet , meski berpindah namun tak berkah...
Sampai kapan kita terjebak dalam siklus stagnan ini, saudaraku?
Mari kita beristirahat, sejenak saja, tak perlu waktu lama.
Seperti yang dilakukan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga
karena kebiasaannya ketika sebelum tidur..
mengistirahatkan egonya,
mengistirahatkan nafsunya,
mengistirahatkan kealpaan dan kelemahannya dalam sehari itu..
Ia istirahatkan semuanya dalam tetes air mata, penuh sesal atas dosa..
Dan bukankah itu pula yang menyebabkan sahabat lain juga dijamin masuk surga?
Karena setiap hari ia terbiasa mengistirahatkan kesedihannya,
mengistirahatkan kemarahannya.
mengistirahatkan bayang dan prasangkanya terhadap orang lain..
Sehingga dalam sehari, sebelum tidur, ia selalu memaafkan orang yang telah membuat hatinya terluka...
Juga membersihkan hatinya terhadap iri dengki, apabila orang lain mendapat rezeki melebihi dirinya...
Saudaraku, tetaplah kuat...
Jangan biarkan diri kita lemah dan terjerumus dalam kungkungan kesedihan..
Namun jangan pula jadikan sebuah amanah sebagai kambing hitam atas ketidakmampuan kita untuk tawazun di amanah-amanah lainnya...
Ingatlah, kekuatan dakwah bukan terletak pada ramainya ceremonial atau besarnya sebuah acara..
Bukan pula pada banyaknya agenda yang kita lakukan...
Tapi kekuatan dakwah terletak pada sebuah kesederhanan, yang terpancar di setiap pribadi para pelaku dakwah, para aktivis dakwahnya...
Karena menjadi sederhana itu kuat, saudaraku...
Apabila yang lain telah menjauh dan terbentur dengan kedustaan dan kemalasan...
Tetaplah berada pada kesederhanaan...
Karena kesederhanaan itu terwujud sebagai sebuah amal yang jujur, tidak banyak alasan...
Kesederhanaan juga terpancar pada kesabaran, tanpa banyak keluhan...
Dan kesederhanaan tentunya lahir dari sebuah kesadaran...
Sadar untuk menjaga keikhlasan dalam niat...
Sadar untuk tetap komitmen dalam dakwah...
Sadar untuk terus istiqomah, meski yang lain sudah berubah..
We love you cause Allah
Semoga Dia Yang Maha Lembut dan Penyayang senantiasa menyatukan kita dalam barisan jama'ah yang diampuni dan diridhoiNya dunia akhirat.
Sumber : Dakwatuna.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar