Wahai mimpi, yang menerobos dalam siang, tidakkah kau hanya cukup bernaung saja dalam gelapnya malam.
Cukup tinggal saja sebagai bunga mimpi, jangan menjalar menjadi sulur panjang penerobos hari.
Jangan biaskan batasan antara realita dan mimpi, jangan biarkan ia ilusikan pandangan hingga menganggu debaran hati.
Hati ini, jika ingin kau pompa dengan detakan yang lebih kencang, cukuplah ada di zonamu, jangan kau pancing menuju gas realita, karena sungguh itu dapat menyulut api yang tak diundang.
Wahai mimpi, yang berbayang dalam hari, tidakkah kau cukup pantulkan bayangnya saja dalam misteri.
Cukup tinggalkan ia sesaat ketika mata terpejam, jangan bawa ia keluar saat mata ini terbuka.
Jangan proyeksikan berbagai kemungkinan yang membayang-bayang di depan mata, jangan biarkan ia terjemahkan perasaan hingga mendesirkan nadi.
Nadi ini, jika ingin kau desirkan lebih deras dengan tiupan angin merah jambu, cukup tahan ia dalam ruang hati, jangan kau terobos dindingnya sebelum pintu terbuka, karena sungguh itu dapat merobohkan benteng hati, luluh lantak bahkan sebelum utuh terbangun.
Wahai mimpi, tidakkah kau hanya cukup sebatas berlayar dalam laut bawah sadar, jangan kau ikut mengombang-ambingkan hati ini di sungai kesadaran.
Diri ini, walau 20 sungai telah tersebrangi, tak menjadi jaminan bahwa ia tlah ulung menantang arus. Jika tak berpegangan kuat, maka diri yang lemah ini akan hanyut terombang-ambing terbawa arus mimpi yang melenakan, tersesat dalam kubangan khayalan, hingga akhirnya tenggelam dalam dasar yang gelap, gelap bahkan tak mampu melihat permukaan, apalagi untuk meneruskan perjalanan..
Diri ini, walau 20 sungai telah tersebrangi, tak menjadi jaminan bahwa ia tlah ulung menantang arus. Jika tak berpegangan kuat, maka diri yang lemah ini akan hanyut terombang-ambing terbawa arus mimpi yang melenakan, tersesat dalam kubangan khayalan, hingga akhirnya tenggelam dalam dasar yang gelap, gelap bahkan tak mampu melihat permukaan, apalagi untuk meneruskan perjalanan..
Wahai mimpi, jika dirasa indah, cukup indahkan ia sebatas mimpi, sebatas kata dalam diam, jangan kau kecamukkan dalam langkah nyata, hingga hati tak mampu terkendalikan.
Cukup hias ia dalam lingkupmu, hias hingga saatnya tiba nanti menjadi suatu mahakarya istimewa, yang akan dimiliki oleh seseorang yang istimewa.
Maka dari itu wahai mimpi, bekerjasamalah dengan hati, bantu jiwa ini membangun diri yang lebih baik. Memperbaiki tiap langkah-langkah yang terpijak, menjadi sederet perjalanan kehidupan yang terlukis indah dengan dekorasi menawan atas izin-Nya
Cukup hias ia dalam lingkupmu, hias hingga saatnya tiba nanti menjadi suatu mahakarya istimewa, yang akan dimiliki oleh seseorang yang istimewa.
Maka dari itu wahai mimpi, bekerjasamalah dengan hati, bantu jiwa ini membangun diri yang lebih baik. Memperbaiki tiap langkah-langkah yang terpijak, menjadi sederet perjalanan kehidupan yang terlukis indah dengan dekorasi menawan atas izin-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar