Katanya, ikhlas itu,
Kau rawat kepompong menjadi kupu-kupu,
meski kau tahu apapun yang bersayap bisa pergi kapanpun, kemana pun.
Ikhlas itu,
Saat kau menyembunyikan semua amalan baikmu,
Ikhlas itu,
Saat kau dihina atau dipuji,
Hatimu tetap sama saja, tak berubah
Ikhlas itu,
Selama kau melihat dia bahagia,
Yang lainnya kau simpan sendiri
Terakhir, ikhlas itu,
Seperti setianya daun yang selalu tumbuh,
Meskipun kerap kali digugurkan musim.
Seperti hujan yang tak pernah paham bahwa ia barasal dari air laut yang menguap,
Tetapi laut selalu dengan ikhlas mengisinya,
Meski ia tahu bahwa tiap rintik tak hanya jatuh padanya.
Banyak, semuanya hanya tentang hati.
Ikhlas itu bukan dari bagaimana caramu berpikir atau melakukan sesuatu.
Tapi dari hati yang selalu mampu menerima tanpa harus bertanya kenapa.
Segetir apapun takdir,
kita tercipta untuk positif dalam berpikir,
Untuk berbaik sangka dalam berprasangka
Bukan menyalahkan keadaan yang kita rasa selalu timpang dan berat sebelah,
Sehingga timbulnya ialah Tuhan yang selalu salah.
Ikhlas ialah sesuatu yang tak bisa diukur dari dalam diri sendiri,
Hanya Allah yang mampu menilainya,
Itu babnya Allah
(Repost from akun instagram @jangandengerin, dengan sedikit perubahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar