Selasa, 05 Juni 2018

Langitmu dan langitku


Untuk kau yang namanya ku lukis diam di bintang malamku..
Apakah langit sekarang tak sama seperti dulu, langit yang masih sama-sama menaungi kita dalam satu pijakan bumi..
Apakah sudut pandang yang kian berbeda? menaksirkan keadaan langit yang bermilyar-milyar luasnya dengan segala keterbatasan mata melihat.
Ataukah langit ini tak tertarik lagi untuk kau lihat dikala malam? dengan segala bintang kata-katanya yang teruntai membentang angkasa luas..
Langit-langit tempatku memendam asa ku, langit-langit yang berhiaskan bintang-bintang kemilau tempatku menanam mimpiku yang belum saatnya untuk tumbuh sekarang. 
Jika langit ini tak lagi sama, terbangkan seluruh asa ku? tak akan tumbuhkah bibit yang kusemai rapi di rona bintang-bintang itu? 
Jika langit ini tak lagi sama, aku hanya bisa berharap dalam diam, bahwa asa ini terbang melayang di balik langit yang memayungi langkah-langkahmu.
Jika langit ini tak lagi sama, aku hanya mampu berbisik lirih penuh harap, bahwa mimpi yang telah tertanam dalam diam akan tumbuh dengan subur, dan menjadi bunga malam penghantar tidurmu.

Kau, aku dan kita semua, 
ada di sini, dalam satu area yang berbeda jalan. 
aku dengan jalanku dan kau dengan jalanmu serta mereka dengan jalan mereka.
Jalan yang masih dibatasi oleh dinding-dinding pembatas jalan yang tinggi menjulang.
Namun di suatu titik, jalan-jalan itu akan bertautan dan bertemu, membentuk suatu persimpangan.
Yang kutahu jalanan ini sedang kita susuri, masih dalam jalanku dan jalanmu serta jalan mereka.
Namun yang ku tak tahu, apakah jalan kita akan bertautan? ataukah akan berbeda jalur?
Apakah titian jalan kecilku ini akan menyatu di persimpangan dan membentuk jalan raya yang besar dengan jalan kecilmu?
ataukah hanya berhimpitan sebgai dua jalan berbeda arah hingga tak kan pernah bertemu ujung ke ujung?
Perjalanan ini masih panjang, belum dapat kuterka ujungnya..
Kita masih berbeda jalan, tapi langit kita masih sama..
Langit mu adalah langit apa yang kulihat, dan langitku adalah langit apa yang kau lihat.
Langit yang menjadi penyatu dalam malam.
Apakah kita masih dapat melihat langit yang sama malam ini, esok dan seterusnya..
Agar aku masih bisa menitipkan sedikit cahaya harapanku untuk menerangi malammu dalam diam.
Hingga nanti waktu yang menjadi jawabannya..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar