Rabu, 27 Juni 2018

Untaian Zamrud Khatulistiwaku







Zamrudku adalah pulau seribu sungai
Liuk kapuas yang membentang damai dalam hijaunya paru-paru kota
Dihiasi oleh riuhnya sahutan mesin speed yang memecah arus
Dan senghi-senghi yang berbaris rapi di pinggiran sungai
membawa berjejal-jejal wajah-wajah lelah pencari nafkah
Atau wajah-wajah bahagia sederet manusia yang hendak bertemu handai taulan


Zamrudku kaya etnik dan budaya
Saat ia menyala dalam balutan merah membara
padanan barongsai dan lampion menyala hiasi seisi kota
Saat ia cerah dalam pesona kuning ceria
Balutan kain corak insang dalam dendangan zapin melayu
Atau saat ia beradu warna dalam hitam pekatnya
Manik-manik berkilau dalam tarian adat beralatkan Mandau

Zamrudku ialah kota khatulistiwa
Titik kulminasi jadi momen yang berarti, bayangan tak terlihat walau diamati
Berbondong-bondong tugu khatulistiwa dikunjungi
Untuk saksikan momentum kulminasi matahari

Ialah zamrud khatulistiwaku
Tak peduli mentari terik menyengat, dalam panas meneteskan keringat
Tak peduli walau dikata hutan, yang mulai berevolusi dalam peradaban
Ia tetaplah istana kelahiranku, zamrud khatulistiwaku
Ya, Pontianak, Kota Tercintaku




Tidak ada komentar:

Posting Komentar