Selasa, 18 Desember 2018

Diary Book



Tulisan ini diawali dengan ucapan alhamdulillah, karena akhirnya setelah sekian lama buku diary ini hilang dan ku sudah lelah mencari, akhirnya kemarin ketemu jugaa. Duh nis, hal sensitif parah kaya begitu bisa-bisanyaa taruh sembarangan, untung tak ditemukan oleh orang lain -_-"
Kalo sampai dibaca orang, tamatlah riwayatmu =="

Mungkin bagi sebagian orang menulis diary adalah suatu hal jadul yang membosankan untuk dilakukan. Apalagi di jaman sekarang status, story dan sejenisnya mulai booming dan viral di kalangan anak muda. Semua mulai bebas berekspresi mengungkapkan apa saja yang sedang dilakukan, sedang dipikirkan, dan sedang dirasakan. Apalagi di jaman teknologi yang super canggih ini, berbagai macam media sosial mulai menjamur, kita tinggal memilih ingin berekspresi di media sosial yang mana. Termasuk aku, aku juga merupakan salah satu yang menikmati perkembangan era global yang membuatku bebas berekspresi di mana saja. Tapi, ada beberapa hal yang tak sembarangan bisa dipublish untuk dinikmati oleh kalangan umum. Karena apa yang disajikan untuk umum hanyalah hal-hal yang secara global bisa diterima oleh semua orang, apa yang hanya ingin kita tampilkan saja, sisanya, khususnya apa yang terasa di dalam hati yang sesungguhnya, tak perlulah kurasa netijen mengetahuinya, apalagi di jaman now dimana muncul fatwa "netijen maha benar" dan mengetahui segalanya. Jadi bijak-bijak lah menjadi netijen dan bijaklah menggunakan jari anda untuk mengetik gaess. Sekarang bukan zaman "mulutmu harimaumu", tapi zaman "ketikanmu harimaumu" wkwk.

Oke kembali ke topik, itulah mengapa, meskipun berbagai medsos menawarkan berbagai fitur canggihnya, ku tetap tak bisa meninggalkan yang namanya "buku diary" haha, jadul ya? gapapa, itu salah satu caraku mengekspresikan hal-hal secara bebas dan rahasia wkwk. Blog ini adalah salah satu diary elektronikku, masih menjadi tempat paling nyaman menumpahkan banyak hal dibanding media sosial lainnya. Tapi tetep aja, aku masih punya buku diary yang kayanya masih jauh lebih nyaman dibanding apapun. Karena hanya aku dan Yang Maha Tahu lah yang tahu hihi.

Aku udah mulai suka nulis diary sejak SD, dimulai dari pelajaran bahasa Indonesia yang sering banget dikasi tugas mengarang, jadilah aku punya buku diary khusus yang buat ku orat-oret biar kalo ada tugas mengarang jadi lebiih lancar wkwk. Kalo jaman SD mah isinya masih tentang liburan, keadaan selama sekolah, tentang teman-teman, masih polos-polos ala anak SD jaman old lah ya, kalo jaman now mah, kayanya gausah ditanya deh. Udah kalah-kalah mah orang dewasa ._.

Salah satu hal yang paling menyenangkan dari menulis diary adalah kita bisa menertawai kebodohan dan kealayan yang pernah kita lakukan di jaman dulu wkwk. Dan pastinya kita bisa melihat sudah sejauh mana kita berjalan dan berkembang hingga sekarang, masih stagnan kah? sudah membaikkah? atau malah semakin menjadi buruk. Bagiku diary itu adalah cerminanku di masa lalu, yang ketika kubuka akan mengingatkanku banyak hal, ini loh dulu kamu pernah gini, kamu pernah ada di titik ini dan kamu sudah berhasil melewatinya, ini loh dulu kamu pernah bodoh begini, jangan diulangi lagi, ini loh dulu kamu dulu bisa seperti ini, kok sekarang kamu gak ngapa-ngapain, dan banyak hal lagi yang membuat aku menyadari bahwa telah banyak perjalanan dan kisah yang telah aku lalui hingga sampai sekarang. Aku sudah berjalan sejauh ini, dan aku harus lebih baik dari aku-aku dimasa lalu seperti yang tertulis di buku diary. Disana terekam jejak-jejak kehidupanku yang kalo diingat tentu aja jadi pengen ketawa, duh bocah ngapa ya nulis beginian wkwk.

Sampai sekarang masih nulis? Iyess, karena disanalah kutitipkan segala ceritaku yang cukup aku yang simpan sendiri. Walaupun nggak serutin jaman-jaman dulu yang kayanya tiap hari nulis, bahkan sampai dua kali sehari nulis kalo lagi banyak-banyaknya momment. Kalo sekarang mah sesempatnya aja, kalo pas lagi nggak ada yang dikerjain, yang penting momen-momen penting pasti kucatat meskipun harus curi-curi waktu hihi. Eh lupa ding, setahun terakhir aku udah nggak punya buku diary, Tahun lalu, tepat di akhir tahun aku menutup diary ku, aku merasa tak butuh lagi merekam jejak-jejak yang sepertinya tak ingin kubakukan lagi. Biarkan saja dia lewat, lalu menghilang tertelan waktu. Karena ada beberapa hal yang sebaiknya cukup disimpan dan dirasakan di detik itu saja, tanpa perlu diingat lagi. Mungkin agar aku tak terlalu berkhayal jauh, dan menyimpan harapan untuk sebuah momen yang terjadi. Haha berat ya bahasannya. Tapi seperti itulah. Ya walaupun masih adalah tulisan-tulisan yang kurangkum dari diary-diary harianku setahun ini, tapi cukup kujadikan tulisan tanpa nama saja, tulisan global, universal, yang masih bisa dimaklumi untuk kuposting di blog hihi. 

Tapi setelah dipikir-pikir, aku sepertinya harus mempunyai diary lagi, agar aku bisa berbagi perasaan bersamanya tanpa perlu kupendam-pendam, karena jujur, menyimpan perasaan sendiri itu berat, aku tak kuat, biar buku diary saja *apalah apalah wkwk.

Jadi, menyongsong awal tahun yang baru ku kayanya harus bersiap membeli diary baru deh. Dan mari kita membuka lembaran yang baruuu~~

Sekian tulisan abstrak hari ini, selamat menulis diary kehidupan mu dear :)     

Selasa, 09 Oktober 2018

Hari Baik


Akan datang suatu hari baik nanti,
dimana semua masalah yang hadir dalam pikiranmu,
melebur dan menguap menjadi udara segar yang membuatmu lega,
menjadi memori yang pernah datang untuk menguatkanmu

Akan datang suatu hari baik nanti,
dimana kesuksesan akan menghampiri langkahmu,
melalui segala jerih payah yang telah kamu lewati,
melalui segala sindiran yang pernah datang sebagai cambukan untukmu.

Akan datang suatu hari baik nanti,
dimana seluruh kepompong resah dan lelahmu,
bermetamorfosis menjadi kupu-kupu ketenangan,
yang membawamu terbang menuju keyakinan dan kemantapan hatimu

Akan datang suatu hari baik nanti,
dimana kamu akan tersenyum dan bahagia,
berdiri di atas puing kesedihan yang telah kau lumpuhkan
yang menjadikan tangga bagimu menggapai kebahagiaan

Akan datang suatu hari baik nanti,
tunggu saja,
Jangan putus asa dan berhenti
Pencapaian setiap orang memang berbeda,
Jika kamu merasa perjalananmu lebih berat daripada yang lainnya,
Jika kamu merasa perjalanan melelahkanmu ini tak ada habisnya,
Bukan berarti kamu tak sanggup melewatinya.
kamu hanya perlu berjalan sedikit lebih panjang,
berjalan dengan sabar,
Karena Allah hadirkan perjalanan yang mungkin lebih berat untukmu,
agar kamu bisa menjadi lebih kokoh,
bisa menjadi lebih kuat,
bisa menjadi lebih dewasa,
Seperti keramik, bukankah keramik akan semakin kuat dan berkualitas jika dibakar dengan suhu yang tinggi dan dalam waktu yang lama,
Kehidupan memang seperti itu,
Tunggulah, sebentar lagi
Bisa jadi Allah sedang menyiapkan hadiah yang tak kamu sangka-sangka hadirnya
Yang akan membuatmu tersenyum, dan mengatakan
"Terima kasih Allah, telah mengantarkanku hingga berada di tahap ini"

Di hari baik itu,
Saat Allah sungguh telah meridhoi segala jerih payah dan sabarmu
Di hari baik itu,
Saat kamu benar-benar telah menjadi hambaNya yang kuat
Di hari baik itu,
tunggu saja dengan doa-doamu
Semua pasti akan berlalu dan akan berakhir indah
di suatu hari baik nanti

Minggu, 16 September 2018

Diam-diam


Ada yang diam-diam,
Diam-diam memperhatikan saat kamu bekerja
Diam-diam melihat saat kamu berbicara
Diam-diam tertawa saat kamu bercanda
Diam-diam tersenyum saat kamu ada didepan mata

Ada yang diam-diam,
Diam-diam khawatir saat kamu terluka
Diam-diam bersedih saat kamu tak ceria
Diam-diam peduli saat kamu ada masalah
Diam-diam menangis saat kamu mulai tak ada

Ada yang diam-diam,
Diam-diam mencarimu untuk melepas rindu
Diam-diam menyusun kata untuk mulai berbicara
Diam-diam mencari alasan untuk sekedar berpapasan
Diam-diam mencari cerita untuk mendengar kamu bersuara

Diam-diam,
ternyata lebih sulit untuk diam daripada berbicara
lebih sulit untuk merasa tak ada apa-apa padahal nyatanya ada apa-apa
lebih sulit untuk biasa saja padahal sudah lama tak biasa
lebih sulit untuk tetap menyimpan daripada meluapkan

Diam-diam,
Sampai kapan harus diam-diam?
Kamu bertanya?
Tentu saja tak ada jawabnya
Sampai kita memilih untuk membakarnya menjadi abu,
atau menumbuhkannya menjadi tunas
Dan tetap saja diam-diam,
diam diam menguap dengan udara,
diam-diam bertumbuh, lalu menjadi pohon rimbun yang meneduhkan kita
Kamu, pilih yang mana?

Diam-diam,
Ada yang diam-diam,
Diam-diam jatuh hati,
Lalu diam-diam bertanya,
Apakah kamu juga demikian?

Diam-diam,
Pada akhirnya ada yang diam-diam,
Diam-diam menyadari,
Diam-diam menyimpan sendiri,
Diam-diam melangkahkan kaki dan berlari,
Karena tak ada lagi tempat disini,
Karena kamu tak lagi perlu, dan tak lagi peduli
Lalu kemudian pergi
Dan diam-diam berhenti mencintai.

Diam-diam,
Hatinya hidup dalam diam, dan kamu tetap diam.
Dan semua berakhir dalam diam.

Tapi tenang saja,
Yang diam-diam menyimpan,
Suatu saat mungkin akan bertemu dengan dia
Seseorang yang diam-diam memperjuangkan
Dan kisah mereka akan abadi dalam diamnya dunia,
Namun bergetar dan melangit di arsyNya Allah

Jumat, 24 Agustus 2018

Dear you


Dear you,
Ada banyak hal yang ingin kuceritakan,
banyak hal yg ingin kusampaikan, 
Banyak sekali sampai ingin meledak 
Tapi keadaan sangat jarang berpihak pada kita, 
pada waktu yg selalu ingin kusempatkan menyampaikan banyak kata untukmu.
Tapi keterdiaman kita lebih jauh menganyam jarak antara kita

Sabtu, 11 Agustus 2018

This is Me! : [2] Drama Queen




Kembali ke challenge yang sangat-sangat lama telah tertunda, haha. Duh janjinya ke diri sendiri udah dilanggar ya, dari yang katanya mau nulis tiap hari, jadi tertunda hampir mau sebulanan. Maafkaan, kerjaan di instansi ini buatku tak berkutik dan tak sempat melirik blog ini :'). 

Jumat, 10 Agustus 2018

Tentang Ikhlas


Katanya, ikhlas itu,
Kau rawat kepompong menjadi kupu-kupu,
meski kau tahu apapun yang bersayap bisa pergi kapanpun, kemana pun.
Ikhlas itu,
Saat kau menyembunyikan semua amalan baikmu, 
Sebagaimana kau menyembunyikan dosa-dosamu,

Selasa, 07 Agustus 2018

Untaian Benang



Setiap manusia memiliki benang takdirnya sendiri, dengan satu ujung benang tersebut digenggam oleh ia sendiri, dan ujung lainnya digenggam oleh belahan jiwanya, seseorang yang menjadi takdirnya kelak.

Atom



Butiran atom ini ternyata jauh lebih kecil dari partikel atom dalam senyawa
Beredar di sekitar orbit, namun ia ta kasat mata
Karena tak terlihat ia menjadi dilupa, antara ada dan tiada
Bahkan jejaknya pun tersapu, tak berbekas
Melayang dan teramnesiakan

Membesarnya senyawa orbit ternyata malah mengkerdilkan butiran atom
Mengecilkannya hingga tiada
Mungkin ketika kelak ia melenyap bersama zat-zat di muka bumi
Ia hanya ingin orbitnya mengingatnya sebagai satuan proton,
bagian positif yang selalu hidup dalam setiap bagian senyawa
yang tak terpisahkan dari dalam tubuhnya

Semoga engkaupun mengingat partikel atom ini.

Selasa, 31 Juli 2018

Berlabuh


Tentang harapan yg telah sekian lama tumbuh dan menetap tanpa diminta,
sudah saatnya dilepas dan pergi berlabuh menuju muara.
Biarkan ia berlabuh dengan radarnya dan mencari muaranya sendiri. 

Sungguh ia mengajarkan banyak hal. Bahwa apa yang sangat kita jaga,
Meskipun kita sangat ingin,
Namun jika Allah berkata tidak, maka tidak akan menetap di dalam hati.

Selamat berlabuh..
Semoga menemukan tempat dimana seharusnya bertumbuh.

Sabtu, 21 Juli 2018

Menulis bersama PBM (Sesi 1)

"Menulislah, maka kau akan dikenal dunia"
Sebuah quote yang selalu saya ingat dan menjadi motivasi saya untuk menjadi penulis. Setiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta jika tiba masanya, dan kemudian akan dilupa oleh orang-orang disekitarnya, terlebih orang-orang di generasi setelahnya. Maka jejak keberadaan kita semasa hiduplah yang akan menjadi penanda kehidupan kita kepada mereka, salah satunya melalui tulisan. Akan tetapi, salah satu masalah besar dalam menulis yaitu niat yang selalu datang dan pergi sesuka hati, dan tentu saja rasa malas akut yang menyerang membuat saya menjadi semakin jarang dan enggan menulis.

Beberapa bulan lalu, saya menemukan sebuah akun instagram yang menarik saya untuk mengetahuinya secara lebih dalam. Ialah akun Perempuan BPS Menulis (@perempuanbpsmenulis), yang saya yakini adalah suatu wadah yang didalamnya mungkin akan menjadi tempat sharing ilmu terkait masalah kepenulisan. Dan benar saja, beberapa waktu setelahnya, saya mendapat info bahwa akan ada kelas penulisan yang diadakan oleh perempuan BPS menulis yang terbagi menjadi 2 kelas, yakni kelas opini dan jurnal/karya tulis ilmiah dan kelas media sosial, dan pasca pendaftaran saya akhirnya masuk dan tergabung di kelas penulisan media sosial. Berada bersama para orang-orang hebat yang mungkin beberapa diantaranya sudah berkecimpung lebih lama di dunia penulisan dan orang-orang yang sudah mahir dan terkenal di dunia permedsosan menjadi kebanggaaan tersendiri berada di grup ini, semoga nanti kehebatannya menular ya, aamiin. 


 Kelas penulisan ini akan berlangsung selama 3 bulan yaitu di bulan Juli hingga September. Dan akan ada 4 kelas materi dengan masing-masing narasumber hebat yang telah dipersiapkan oleh admin grup. Kelas perdana dimulai pada tanggal 14 Juli 2018 dengan judul "Media Sosial dan Peranannya" bersama narasumbernya yang tentu saja hebat di bidangnya yaitu ibu Indah Julianti. Beliau merupakan Co-Founder Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan seorang penulis yang telah menelurkan banyak karyanya menjadi sebuah buku. Beliau juga aktif menulis di dunia media sosial dan tentu saja dengan tulisan positif dan inspiratif. 




Adapun materi yang disampaikan beliau mengenai urgensi mengapa kita harus melek media sosial beserta pengaruhnya dan perannya bagi lembaga negara. Ya, seperti kita tahu bahwa zaman sekarang media sosial amat sangat menjamur di kalangan masyarakat. Segala informasi akan dengan mudah tersebar melalui media sosial, maka wajar media sosial mampu menjadi sarana yang sangat mudah untuk memviralkan sesuatu. Adapun tiga hal utama dari tujuan bersosial media yaitu sebagai sarana untuk personal branding, networking, dan sarana promosi, tentunya sarana promosi tulisan-tulisan yang sudah diciptakan (memang itukan tujuan utama penulis hihi). Dan kata beliau dari sekian mode tulisan percurhatan di sosial media,  tulisan yang menduduki peringkat teratas di dunia permedsosan, yaitu curhat galau (Duh, saya merasa terpanggil ini hihi).  Yaa sungguh banyak peran medsos, seperti instagram, facebook, twitter dan lain sebagainya yang menjadi tempat "perkenalan diri" kepada dunia luar, dan tentu saja harusnya hal-hal yang positif ya. Karena medsos kita bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri jika disalahgunakan menjadi hal-hal yang tidak baik. Lanjut sebagai sarana promosi, apa peran media sosial bagi lembaga? Nah, sebagai bagian dari BPS, media sosial juga bisa menjadi wadah untuk memperkenalkan data kepada masyarakat, menjadi jembatan kita untuk menyalurkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan BPS untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia serta sebagai sarana sosialisasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BPS agar dapat diketahui oleh masyarakat. Dan itulah mengapa saya tertarik mengikuti kelas penulisan ini, dengan harapan nanti saya mampu menyumbangkan kontribusi saya dalam menulis hal yang berkaitan dengan BPS ini, khususnya dalam memasyarakatkan statistik bagi orang-orang yang awam akan data. Semoga ya. 😊


Kata Bu Indah, dalam mengelola media sosial, pertama dan paling penting adalah kita harus tahu apa tujuan kita bermedia sosial dan apa yang kita harapkan dari media sosial. Bermedsos juga harus serius dan jangan asal-asalan, harus rajin update, rutin, dan tentu saja jangan lupakan permainan dalam memilih kata-kata agar tulisan yang disajikan dapat menarik pembaca. 
Nah, ada pertanyaan yang menarik dari sesi tanya jawab, bagaimana cara agar tulisan di media sosial kita menarik?
- Tulisan yang kita buat juga harus unik, yakni memiliki ciri khas tentang diri kita di mata pembaca
- Jangan terlalu panjang
- Membangun interaksi
- Gunakan image
Kata beliau, membuat tulisan di media sosial yang viral itu mudah, apalagi jika berhubungan dengan hal negatif. tapi viral secara positif itu harus dibangun dengan baik dan tidak bisa instan, dan pastinya harus kontinu dalam menulis. Mengapa viral positif tidak bisa instan? karena untuk menghasilkan konten yang tidak telupakan itu, konten yang dihasilkan harus unik, tidak memanipulasi dan harus positif. Dan bagaimana orang akan tertarik dengan tulisan kita jika kita hanya menulis sebulan sekali atau bahkan seperlunya saja, itupun kalau ingat. Dan bagaimana kita mengetahui respon positif dari tulisan kita jika kita tidak memulai menulisnya? *Duh jleb ya.
Daaan, kalimat beliau yang sangat menyentak saya yaitu "Tidak ada kata tidak bisa, yang ada itu mau dan tidak mau menulis. Kebanyakan sih tidak mau menulis karena berbagai alasan." 

Intinya kita harus komitmen dan merutinkan menulis, mungkin seperti pepatah "ala bisa karena biasa". Ketika kita sudah terbiasa menulis, maka akan mudah bagi kita untuk menuangkan segala ide agar dapat menjadi tulisan yang awalnya biasa hingga berproses menjadi yang berbobot. 

Dan begitulah sharing kelas pertama di grup penulisan ini. Cukup banyak ilmu yang dapat ditangkap khususnya dalam melecut diri untuk berkarya secara positif. Semangat berkarya! :)

Dan tunggu cerita di kelas selanjutnya ya :D

#perempuanbpsmenulis
#kelasmedsospbm
#badanpusatstatistik
#gerakancintadata
#menulisasyikdanbahagia



Senin, 16 Juli 2018

This is me! : [1] Little Anis

 Masa kecil merupakan masa-masa yang tak akan pernah dilupakan oleh setiap orang. Kadang mengenangnya membuat diri ini senyum-senyum sendiri, dan tentu saja ada beberapa hal yang dirindukan yang mungkin tak akan bisa kita ulang di masa sekarang. Baiklah, kali ini aku akan menceritakan masa kecilku yang mungkin terlihat lebih cemerlang dibanding aku yang sekarang haha. Masa kecil yang jika kuingat rasa-rasanya membuatku bangga menjadi seorang anis :3

Sabtu, 14 Juli 2018

Challenge to Myself



Jadi ceritanya belakangan ini lagi ngikutin medsosnya perempuan BPS menulis. Awal mulanya sih dari IG, terus kebetulan ada buka kelas sharing gitu, jadi ikut deh.

Kamis, 12 Juli 2018

Seperempat Abad



25 tahun bukan waktu yang sebentar dalam hidup di dunia ini. Bertumbuh, berkembang, belajar, semua proses kehidupan sudah hampir seperempat abad telah dilakukan.

Kamis, 28 Juni 2018

Sepi, Jarak, dan Jeda



Jangan takut pada sepi,
Hadirnya akan mengajarkan kita tentang betapa berartinya kehadiran seseorang yang menjadi peramai kehidupan kita.
Tentang bagaimana kita bisa menghargai tiap detik celoteh, gemuruh rasa, bolak balik perasaan yang hadir dalam reramaian orang-orang yang mengisi hari-hari kita.

Rabu, 27 Juni 2018

Untaian Zamrud Khatulistiwaku







Zamrudku adalah pulau seribu sungai
Liuk kapuas yang membentang damai dalam hijaunya paru-paru kota
Dihiasi oleh riuhnya sahutan mesin speed yang memecah arus
Dan senghi-senghi yang berbaris rapi di pinggiran sungai
membawa berjejal-jejal wajah-wajah lelah pencari nafkah
Atau wajah-wajah bahagia sederet manusia yang hendak bertemu handai taulan

Rabu, 13 Juni 2018

Menjadi Orang Tua



Ceritanya tadi pas ke pasar, ga sengaja  ngeliatin seorang anak yang dipukulin ibunya karena anaknya nangis minta dibeliin mainan. Trus pas tadi masak2 didapur ga sengaja juga denger ada tetangga saya remaja pria yg teriak2 bentak sana sini dirumahnya , entah ke siapa, semoga bukan ke bapaknya. Pernah juga saya temui seorang anak yg, maaf, agak "kurang ajar" sikap nya terhadap oranglain dan orangtua nya masa bodoh dengan prilaku anaknya yg mengganggu itu. Saya  kadang agak trenyuh melihat hal2 seperti itu. Dan kadang saya heran, bagaimana bisa seorang anak tumbuh menjadi nakal, atau bagaimana bisa orangtua bisa cuek2 saja dengan anaknya, dan berbagai hal lainnya.

Sebagai seorang anak, saya mungkin tak paham banyak hal tentang menjadi orangtua.
Sehingga sampai sekarang saya masih bertanya-tanya pola didik yang mana yang benar untuk diterapkan kepada anak
Ada banyak hal yang saya pelajari seiring berjalannya waktu,
dari berbagai macam kasus parenting yang sering saya temui dalam lingkungan sekitar
Maka ada banyak hal pula yang saya tangkap dan simpulkan berdasarkan pemahaman dangkal saya ini.

Senin, 11 Juni 2018

Senja




"Kamu tahu kenapa senja menyenangkan?
Kadang ia merah merekah bahagia,
kadang ia gelap hitam berduka.
Tapi langit selalu menerima senja apa adanya." 

[Kutipan kalimat dari web series "SORE"]
*****

Selasa, 05 Juni 2018

Langitmu dan langitku


Untuk kau yang namanya ku lukis diam di bintang malamku..
Apakah langit sekarang tak sama seperti dulu, langit yang masih sama-sama menaungi kita dalam satu pijakan bumi..
Apakah sudut pandang yang kian berbeda? menaksirkan keadaan langit yang bermilyar-milyar luasnya dengan segala keterbatasan mata melihat.
Ataukah langit ini tak tertarik lagi untuk kau lihat dikala malam? dengan segala bintang kata-katanya yang teruntai membentang angkasa luas..

Jumat, 01 Juni 2018

Welcome, June!




Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak 
dari hujan bulan Juni
dihapuskan jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucap
diserap akar pohon bunga itu

[Sajak "Hujan Bulan Juni" oleh Sapardi Djoko Damono]

****

Jumat, 20 April 2018

Arti Sebuah Kepercayaan



Seberapa besar arti sebuah kepercayaan menurut kalian?
Atau mungkin pertanyaan dasar dulu, apa yang kalian pikirkan ketika mendengarkan kata percaya?